Kegiatan diselenggarakan pada:
Hari, tanggal: Jumat, 25 November 2016
Pukul 15.00-17.00 WIB
Di Ruang Gong PKKH UGM, Bulaksumur.
Acara ini gratis dan terbuka untuk umum.
***
Forum Umar Kayam PKKH mengundang Djoko Pekik sebagai tamu di edisi November ini. PKKH merasa perlu untuk mengundangnya, karena ia adalah salah satu seniman senior yang perjalanan hidupnya penting untuk didokumentasikan. Ia salah satu seniman Indonesia yang tercatat pernah menjadi tahanan rezim Orde Baru dikarenakan keterlibatannya di Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra). Sekeluarnya dari tahanan, ia kembali berkarya. Salah satu bahasa rupa yang pernah dikenal luas sebagai khas Djoko Pekik adalah celeng, yang ia pergunakan sebagai simbol atas keserakahan, ketamakan, dan kebebalan rezim Orde Baru.
Dalam bincang sore di Forum Umar Kayam nanti, kita tidak akan terlalu banyak memfokuskan obrolan tentang dukanya di masa lalu, karena kami percaya Djoko Pekik memiliki optimisme dan tingkat ketangguhan tinggi sehingga ia menjadi dirinya seperti sekarang ini. Kita akan persilakan Djoko Pekik untuk menceritakan tentang aktivitas kekaryaannya saat ini, kesibukannya di luar dunia seni, dan apa mimpi besar yang sedang ia rintis saat ini.
Perbincangan dengan seniman Djoko Pekik akan dipandu oleh Lisistrata Lusandiana, Kepala Program IVAA—lembaga dokumentasi seni visual Indonesia berbasis di Yogyakarta.