Kami mengundang Dr. Suhadi, dosen Prodi Agama dan Lintas Budaya (Center for Religious and Cross-cultural Studies/CRCS), Sekolah Pascasarjana UGM untuk hadir sebagai pembicara. Ia menyelesaikan program doktoral dan meraih gelar Ph.D-nya dari Faculty of Theology, Philosophy, and Religious Studies, Radboud University Nijmegen, Belanda.
Kegiatan akan diselenggarakan pada:
SENIN, 25 Juli 2016
Pukul 15.00-17.00 WIB
Di Ruang Gong, PKKH UGM, Bulaksumur.
Bertindak sebagai moderator, Brigitta Isabella (peneliti di KUNCI cultural studies center, Yogyakarta).
Acara ini terbuka untuk umum, tanpa dipungut biaya. Kami nantikan kehadiran Anda.
Salam.
***
ABSTRAK
Salah satu perkembangan sosial setelah Reformasi dan dalam transisi menuju demokrasi adalah terbukanya ruang-ruang untuk mengekspresikan keragaman. Di satu sisi, keragaman dapat menawarkan perspektif kritis dalam memahami diri sendiri dan orang lain dalam dialektika relasi sosial. Di sisi lain, tanpa pengelolaan yang sehat, keragaman juga mengandung potensi konflik dan represi terhadap kaum yang termajinalkan.
Dalam Forum Umar Kayam kali ini, Dr. Suhadi, dosen Prodi Agama dan Lintas Budaya, Sekolah Pascasarjana UGM akan berbagi pengetahuan tentang peta diskursus dan praktik pengelolaan keragaman di Indonesia pada era pasca reformasi. Selain itu, Suhadi akan menyampaikan catatan reflektifnya mengenai paradigma advokasi untuk pluralisme, kebebasan beragama dan keyakinan di Indonesia serta tantangan-tantangan yang dihadapi dalam upaya pengelolaan keragaman ini.
***
Menuju Sesrawungan PKKH UGM 2016
Seri diskusi Forum Umar Kayam ini merupakan kelanjutan dari diskusi pertama yang telah menghadirkan Muhammad Al-Fayyadl di bulan Mei 2016 untuk membicarakan diskursus pluralisme di Indonesia. Seri diskusi ini bertujuan untuk menggodok landasan konseptual “Sesrawungan,” sebuah eksperimen yang akan diadakan pada November 2016 untuk mempertemukan kelompok-kelompok keagamaan dalam praktik seni rupa, sastra dan pertunjukan.