Unduh: Melihat Api Bekerja dan Sajak-Sajak Aan Mansyur
Unduh: Membangun Ruang Untuk Kenangan Dengan Membiarkan Api Membakar Seluruh Kota
Sebuah ulasan oleh Esha Tegar Putra
Sebuah ulasan oleh M. Alfian
Unduh: Melihat Api Bekerja dan Sajak-Sajak Aan Mansyur
Unduh: Membangun Ruang Untuk Kenangan Dengan Membiarkan Api Membakar Seluruh Kota
Sebuah ulasan oleh Esha Tegar Putra
Beberapa kalangan menandai Eka sebagai penerus Pramudya Ananta Toer. Secara terbuka, Eka mengakui sekaligus mengkritik hal tersebut, meskipun dalam tugas akhirnya ia mendedah tetralogi Pram. Ia mengkritik sudut pandang Pram yang tampak modernis dalam melihat hitam dan putihnya sejarah.
Eka disandingkan layaknya Gabrielle Garcia Marquez milik Indonesia. Karyanya banyak mengadopsi gaya realisme magis, membaurkan fiksi dan realitas dalam narasi yang kompleks. Franz Roh, seorang sejarahwan Jerman, menyebut ralisme magis sebagai kemampuan menciptakan makna (magis) dengan membayangkan hal-hal biasa dengan cara luar biasa. Namun demikian, Eka tidak sepenuhnya mengamini gaya realisme magis tersebut. Ia menyebut bahwa karya-karyanya lebih dekat ke pakem cerita horor Indonesia.
Meski ada banyak cara untuk melakukan aktivisme, secara umum kita dapat bersepakat bahwa kita melakukan aktivisme untuk mewujudkan perubahan yang kita inginkan, mulai dari perubahan-perubahan kecil hingga perubahan besar yang mungkin membutuhkan usaha dan dukungan dari banyak pihak. Keterlibatan media digital dalam aktivisme telah menjadi daya pendorong perubahan di masyarakat. Dari Arab Spring sampai Indignado di Spanyol dan gerakan Occupy Wall Street sampai pada Malaysia Bersih adalah rentetan fenomena yang belakangan menjadikan media digital sebagai salah satu faktor pendorong dan aspek penting dalam aktivisme.
Diskusi Sastra Nasional Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri kembali hadir, sekaligus menjadi edisi perdana di tahun 2018. Edisi 2017 kita telah berjumpa dengan begitu banyak cerpen menarik. Tahun ini, puisi-puisi dari penyair kebangaan tanah air akan bertemu dengan penggemarnya di lingkungan civitas akademika UGM.
Masih meneruskan format acara yang telah bergulir, maka kali ini karya Halim Bahriz (yang pada edisi terakhir 2017 menjadi pembahas) akan diulas oleh M. Aan Mansyur dan Damay Rahmawati.
Berita Friday, 3 November 2017
Sejak diresmikan pada 3 Maret 2007, Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri (PKKH) menjadi sebuah ruang yang aktif mengakomodir aktivitas kesenian dan kebudayaan di Yogyakarta. Seturut dengan amanah Universitas Gadjah Mada sebagai Balai Kebudayaan Nasional, PKKH hadir mengemban tugas utama untuk melestarikan, mengembangkan, dan memberdayakan kebudayaan nasional. Upaya itu kemudian diwujudkan dalam beragam perhelatan diskusi, pameran, pertunjukan, dan aktivitas-aktivitas dalam ranah kesusastraan, kesenian, dan kebudayaan yang rutin berlangsung di PKKH.
Event Monday, 4 September 2017
Diskusi Sastra Nasional PKKH UGM akan kembali digelar!
Sulandri, gadis remaja jelita yang tidak tahu apa-apa dibawa ke istana. Diantar oleh ayah dan keluarganya, Sulandri dipersembahkan pada sang raja. Di dalam istana, semua orang memperlakukan Sulandari dengan baik, segala kebutuhannya juga dipenuhi. Sulandri akhirnya tahu bahwa ia akan menjadi selir raja. Di tengah kebingungan, ia terus menerka-nerka apa yang akan terjadi hari demi hari. Ia mulai memahami bagaimana melayani sang raja dengan baik. Kepandaiannya membuat Sulandri menjadi selir kesayangan raja. Perbedaan perlakuan raja pada Sulandri membuat selir lain cemburu. Terlebih ketika raja tidak mengambil selir baru. Suatu malam, Sulandri terbangun dan terhenyak menyaksikan peristiwa pembunuhan sang raja oleh adik tirinya.
Event Wednesday, 3 May 2017
Diskusi Sastra Nasional PKKH UGM Edisi Mei 2017 akan membahas cerpen karya Triyanto Triwikromo (Semarang), berjudul “Sayap Kabut Sultan Ngamid”.
Diskusi yang akan diselenggarakan pada:
Rabu, 10 Mei 2017
Pukul 19.00 WIB-selesai
Di Hall PKKH UGM, Bulaksumur.
Pembahas:
AS Laksana, sastrawan (Jakarta)
Isna Maylani, mahasiswa S2 Ilmu Sastra UGM
Moderator: Mira Utami
Menampilkan: Anes Prabu Sadjarwo (pembaca cerpen)
Acara ini terbuka untuk umum dan gratis.
Sampai jumpa!
Silakan klik tautan berikut:
1. untuk membaca cerpen “Sayap Kabut Sultan Ngamid”: https://www.facebook.com/notes/pkkh-ugm-koesnadi-hardjasoemantri/sayap-kabut-sultan-ngamid/1823405071253948/
Artikel Thursday, 27 April 2017
Makalah dan material powerpoint ini adalah bahan diskusi yang disampaikan oleh para pembicara “Forum Umar Kayam Nasional PKKH UGM”. Acara diselenggarakan pada 27 April 2017 di Hall PKKH UGM, Bulaksumur.
Apabila Anda akan menggunakan sebagian atau seluruh dari paper dan material presentasi untuk kepentingan apa pun, Anda wajib mencantumkan credit nama pemateri serta nama kegiatan ini. Terima kasih.
Event Saturday, 22 April 2017
Forum Umar Kayam Nasional PKKH UGM bertajuk “Meme dan Persebarannya: Diskusi Kritis Mengenai Fenomena Dunia Maya” akan menghadirkan tiga pembicara:
1. Agan Harahap (seniman)
2. Budi Irawanto (dosen program studi Ilmu Komunikasi UGM)
3. Seno Gumira Ajidarma (dosen Institut Kesenian Jakarta/IKJ)
Perbincangan ini akan dimoderatori oleh Dyna Herlina (dosen Ilmu Komunikasi UNY).
Acara akan diselenggarakan pada:
Kamis, 27 April 2017
Pukul 09.00 WIB – selesai
Di Hall PKKH UGM, Bulaksumur
Event Tuesday, 7 March 2017