• Tentang UGM
  • Portal Akademik
  • IT Center
  • Perpustakaan
  • Penelitian
  • Webmail
  • Hubungi Kami
Universitas Gadjah Mada Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Profil
    • Tentang Kami
    • Visi dan Misi
  • Berita
  • Kegiatan
    • Arsip
    • Unduhan
  • Fasilitas
  • Galeri
  • Beranda
  • Berita
Arsip:

Berita

Forum Umar Kayam: RASA: Alternatif Model Epistemologi Lokal

ArtikelBerita Friday, 25 October 2019

Forum Umar Kayam
Senin, 2 September 2019 | 15.00 – 17.30
Pembicara : Ayu Utami

Pengantar
Rasa: Alternatif Model Epistemologi Lokal

Sistem pengetahuan modern ternyata tidak sepenuhnya universal dan obyektif seperti yang didaku. Telah banyak kritik atas bias kolonialisme, patriarki, dan keeropaan. Kritik tersebut perlu segera diisi dengan tawaran menggali kembali model dan sistem pengetahuan “lokal” yang sempat berhenti berkembang karena dominasi sistem modern. “Rasa” adalah salah satu konsep mengenai kesadaran yang sangat kuat di Nusantara, terdapat dalam sastra kuno hingga pemikiran kemerdekaan. Rasa membawa salah satu model sistem pengetahuan Nusantara. Presentasi ini mencoba menawarkan pembacaan ulang atas Rasa dan perumusan dalam bahasa yang lebih teknis agar bisa diaplikasikan di era teknologi modern. read more

Membaca Kasablanka & Ubai | Diskusi Sastra Nasional PKKH Edisi III

ArtikelBeritaGaleriUncategorized Thursday, 23 August 2018

Dinginnya malam di Yogyakarta akan dihangatkan oleh kehadiran sastrawan asal Nusa Tenggara Barat, Kiki Sulistyo. Pada 24 Agustus 2018 pukul 19.00 WIB di Hall PKKH UGM, Kiki akan membahas mengenai karya-karya Esha Tegar Putra. Pemenang penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa tahun 2017 ini rencananya akan diundang dalam “Diskusi Sastra Nasional PKKH UGM” yang rutin diadakan oleh PKKH UGM sebagai bagian dari bentuk apresiasi terhadap perkembangan dan kreativitas kesusastraan di Indonesia. read more

23rd Yogyakarta Gamelan Festival 2018

ArsipArtikelBeritaEvent Friday, 13 July 2018

  

Pada awal abad ke-21, musik gamelan berkembang dengan pesatnya. Di banyak negara di dunia, seni musik gamelan hidup dengan indahnya. Musik gamelan klasik (gendhing) hidup berdampingan dengan musik gamelan. Gamelan memainkan sebuah peran vital dalam kebudayaan dunia. Itulah mengapa gamelan sangat terbuka lebar untuk didialogkan, dibagikan, dikolaborasikan dengan berbagai jenis musik. Hal yang penting di sini adalah semangat kebersamaan. Berhubung grup-grup gamelan di banyak negara aktif secara budaya, sangatlah penting bagi pecinta gamelan di seluruh dunia untuk dapat berkomunikasi satu sama lain. read more

ART NET 2018

ArtikelBeritaEvent Tuesday, 15 May 2018

Menyemarakkan lebaran seni rupa Yogyakarta, ada satu agenda menarik yang sayang untuk dilewatkan: Jogja Art Network ART NET visual art exhibition—program kerjasama PKKH dengan Jejaring Art Management memamerkan karya-karya dari 25 seniman kenamaan asal Yogyakarta. Pembukaan berlangsung hari Minggu 6 Mei 2018 Pkl. 19.00 dan pameran sendiri berlangsung hingga 19 Mei. Buka setiap hari Pkl. 10.00-20.00. Gratis dan terbuka untuk umum!

Nada Dunia bersama Ayu Laksmi

ArtikelBeritaEvent Tuesday, 15 May 2018

Nada Dunia: Dari Kekaryaan ke World Music Ayu Laksmi

Nama Ayu Laksmi belakangan dikenal khalayak sebagai aktris. Lewat film besutan Joko Anwar, “Pengabdi Setan”—Ayu populer dengan karakter ‘ibu’. Di film lainnya, Ayu kembali berperan sebagai seorang ibu bagi sepasang anak kembar, bertajuk “The Seen and Unseen” karya Kamila Andini. Namun demikian, jauh sebelum karier keaktorannya bermula, Ayu lebih dahulu dikenal sebagai World Music Diva lewat performance dan album yang diluncurkannya, Svara Semesta. Dalam forum Sesrawungan kali ini, PKKH mengundang Ayu Laksmi untuk berbagi pada publik mengenai Svara Semesta, proses kreatif, serta pandangannya mengenai world music. read more

Diskusi Sastra Nasional PKKH Edisi Kedua: Melihat Api Bekerja bersama Esha Tegar Putra

ArtikelBeritaEvent Thursday, 19 April 2018

Bagaimana ruang dan kota dapat mengubah, bahkan memakan manusia-manusia yang tinggal di dalamnya? Kumpulan puisi dalam buku Melihat Api bekerja (Gramedia, 2015) secara lugas menggambarkannya. Edisi Diskusi Sastra Nasional PKKH edisi April kali ini akan membahas lima puisi Aan Mansyur; “Menunggu Perayaan”, “Memimpikan Hari Libur”, “Sejam Sebelum Matahari Tidak Jadi Tenggelam”, “Pameran Foto Keluarga Paling Bahagia”, dan “Melihat Api Bekerja” bersama Esha Tegar Putra (sastrawan nasional) dan M. Alfian (mahasiswa pascasarjana ilmu sastra FIB UGM). Agendakan dari sekarang, Rabu, 25 April 2018 Pkl. 18.30 di Hall PKKH UGM. Acara ini gratis dan terbuka untuk umum.

Unduh: Melihat Api Bekerja dan Sajak-Sajak Aan Mansyur

Unduh: Membangun Ruang Untuk Kenangan Dengan Membiarkan Api Membakar Seluruh Kota
Sebuah ulasan oleh Esha Tegar Putra

Unduh: Pembacaan Puisi Menyeberang Jembatan Karya Aan Mansyur, Suatu Usaha Mengenali Subjek
Sebuah ulasan oleh M. Alfian

Forum Umar Kayam II: Proses Kreatif Eka Kurniawan

ArtikelBerita Friday, 23 March 2018

Nama Eka Kurniawan telah mencuri perhatian para kritikus sastra di Eropa Barat, Amerika, sampai  Australia. Edisi Bahasa Inggris dua novel awalnya, Cantik Itu Luka (2003) diterjemahkan menjadi Beauty is a Wound dan Lelaki Harimau (2004) diterjemahkan menjadi Man Tiger terbit dan dipuji antara lain oleh Publisher’s Weekly, San Fransisco Chronicle, dan New York Times. Ia juga telah  berkeliling ke Jerman, Inggris, hingga Australia, dan Swedia untuk mempromosikan bukunya.

Beberapa kalangan menandai Eka sebagai penerus Pramudya Ananta Toer. Secara terbuka, Eka mengakui sekaligus mengkritik hal tersebut, meskipun dalam tugas akhirnya ia mendedah tetralogi Pram. Ia mengkritik sudut pandang Pram yang tampak modernis dalam melihat hitam dan putihnya sejarah.

Eka disandingkan layaknya Gabrielle Garcia Marquez milik Indonesia. Karyanya banyak mengadopsi gaya realisme magis, membaurkan fiksi dan realitas dalam narasi yang kompleks. Franz Roh, seorang sejarahwan Jerman, menyebut ralisme magis sebagai kemampuan menciptakan makna (magis) dengan membayangkan hal-hal biasa dengan cara luar biasa. Namun demikian, Eka tidak sepenuhnya mengamini gaya realisme magis tersebut. Ia menyebut bahwa karya-karyanya lebih dekat ke pakem cerita horor Indonesia. read more

Forum Umar Kayam: Kelindan Budaya Pop dan Aktivisme

ArtikelBeritaEvent Tuesday, 20 February 2018

PengantarBelakangan, kata aktivisme menjadi terminologi yang sering diperbincangan di berbagai kalangan dan media. Aktivisme, bukan istilah baru sebetulnya. Aktivisme berakar dari kata “aktif”—sebuah kata dengan makna yang sangat luas, mulai dari terlibat dalam aksi, partisipasi, sibuk, bergerak, sesuatu yang melibatkan usaha, sampai sesuatu yang menyebabkan perubahan atau berpengaruh. Bentuk aktivisme yang sering dikenal biasanya berupa aksi langsung; seperti kampanye, protes, boikot, demonstrasi, pemogokan, dan lain-lain. Namun, banyak juga bentuk aktivisme yang dapat dilakukan sehari-hari seperti membentuk komunitas, mempromosikan gagasan atau pesan melalui tulisan atau medium-medium kreatif lainnya, menulis surat atau petisi, menghadiri pertemuan atau diskusi publik, dan masih banyak lagi.

Meski ada banyak cara untuk melakukan aktivisme, secara umum kita dapat bersepakat bahwa kita melakukan aktivisme untuk mewujudkan perubahan yang kita inginkan, mulai dari perubahan-perubahan kecil hingga perubahan besar yang mungkin membutuhkan usaha dan dukungan dari banyak pihak. Keterlibatan media digital dalam aktivisme telah menjadi daya pendorong perubahan di masyarakat. Dari Arab Spring sampai Indignado di Spanyol dan gerakan Occupy Wall Street sampai pada Malaysia Bersih adalah rentetan fenomena yang belakangan menjadikan media digital sebagai salah satu faktor pendorong dan aspek penting dalam aktivisme. read more

Diskusi Sastra Nasional Edisi Perdana 2018 Bersama M. Aan Mansyur

ArtikelBeritaEvent Wednesday, 14 February 2018

Diskusi Sastra Nasional Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri kembali hadir, sekaligus menjadi edisi perdana di tahun 2018. Edisi 2017 kita telah berjumpa dengan begitu banyak cerpen menarik. Tahun ini, puisi-puisi dari penyair kebangaan tanah air akan bertemu dengan penggemarnya di lingkungan civitas akademika UGM.

Masih meneruskan format acara yang telah bergulir, maka kali ini karya Halim Bahriz (yang pada edisi terakhir 2017 menjadi pembahas) akan diulas oleh M. Aan Mansyur dan Damay Rahmawati. read more

Open Submission Pameran Membongkar Bingkai-Membuka Sekat

Berita Friday, 3 November 2017

Sejak diresmikan pada 3 Maret 2007, Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri (PKKH) menjadi sebuah ruang yang aktif mengakomodir aktivitas kesenian dan kebudayaan di Yogyakarta. Seturut dengan amanah Universitas Gadjah Mada sebagai Balai Kebudayaan Nasional, PKKH hadir mengemban tugas utama untuk melestarikan, mengembangkan, dan memberdayakan kebudayaan nasional. Upaya itu kemudian diwujudkan dalam beragam perhelatan diskusi, pameran, pertunjukan, dan aktivitas-aktivitas dalam ranah kesusastraan, kesenian, dan kebudayaan yang rutin berlangsung di PKKH. read more

1234
Universitas Gadjah Mada

Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri
Kampus Universitas Gadjah Mada
Jl. Pancasila No. 1, Bulaksumur, Sleman
D.I. Yogyakarta 55281, Indonesia
Email : pkkh@ugm.ac.id
Telp : +62 (274) 557317, +62 (274) 557317

Tautan

Social Media

  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Email

© 2017 PKKH Universitas Gadjah Mada

AksesKontak

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju