Diskusi Preliminary Notes merupakan ruang bagi isu-isu aktual untuk mendapatkan pantulan serta beragam sudut pandangnya. Preliminary Notes menghadirkan pembicara dari kalangan praktisi musik dan akademisi. Bekerjasama dengan Pusat Kebudayan Koesnadi Hardjosoemantri, Laras telah menghadirkan pembicaraan di bawah. Notulensi dapat diunduh di laman-laman berikut.
Berita
Dalam kesempatan istimewa ini, kita akan diajak merunut beberapa penggal kisah geliat aktivitas sastra di wilayah tetangga Yogyakarta: Solo.
Akan ada dua pembicara yang akan membahas topik ini dari dua sudut pandang berbeda, untuk memperbincangkannya bersama Anda sekalian.
Kegiatan akan dilaksanakan pada:
Senin, 5 September 2016
Pukul 19.30-22.00 WIB
Di Hall PKKH UGM
Pembicara:
Toto Sugiharto (Sastrawan)
Dhini Yustia (Mahasiswa S2 Ilmu Sastra FIB UGM)
MC dan Moderator:
Disma Ajeng Nastiti
Acara ini terbuka untuk umum, dan tanpa dipungut biaya. Akan ada minuman hangat dan sajian sederhana sebagai teman berdiskusi serta bertukar pikiran.
PKKH UGM dan LARAS Studies of Music in Society dengan senang hati mengundang Anda untuk hadir dalam Presentasi Forum Peneliti LARAS Vol.4.
Kegiatan dilaksanakan pada: Hari, tanggal: Rabu, 31 Agustus 2016 Waktu: Pukul 15.30-18.00 WIB Tempat: Ruang Kenong, PKKH UGM, Bulaksumur
Forum Umar Kayam PKKH UGM kembali hadir. Edisi Agustus 2016 akan menghadirkan Dr. Emmanuel Subangun.
Forum Umar Kayam PKKH UGM kembali hadir. Edisi Agustus 2016 akan menghadirkan Dr. Emmanuel Subangun.
Kegiatan dilaksanakan pada: Selasa, 30 Agustus 2016 Pukul 15.00-17.00 WIB Di Ruang Gong PKKH UGM.
Acara ini terbuka untuk umum dan tanpa dipungut biaya.
menghadirkan narasumber tamu seorang ilmuwan: Muhammad Al-Fayyadl, alumnus program Filsafat dan Kritik Kebudayaan di Université de Paris VIII (Vincennes-Saint-Denis), Prancis.
Kegiatan akan dilaksanakan pada:
Kamis, 26 Mei 2016
Pukul 15.00-17.00 WIB
Di Ruang Pameran PKKH UGM, Bulaksumur
Obrolan bersama Muhammad Al-Fayyadl akan dipandu oleh M. Subkhi Ridho (aktivis di Lembaga Studi Islam dan Politik/LSIP).
Acara ini terbuka untuk umum, tanpa dipungut biaya.
***
ABSTRAK
“Anti-komunis”, “anti-LGBT”, “Pancasilais”, “anti-NKRI”… —belum pernah belakangan kita mengalami tekanan kemunculan “politik identitas” yang sedemikian kerasnya. Ada apa dengan sekitar kita? Ada apa dengan ‘kita’?
Forum Umar Kayam edisi Maret 2016 mengundang duo SENYAWA (Rully Shabara dan Wukir Suryadi). Perbincangan dengan SENYAWA akan dilaksanakan pada:
Rabu, 23 Maret 2016
Pukul 15.00-17.00 WIB
Di Ruang Gong PKKH UGM, Bulaksumur
Acara terbuka untuk umum & tanpa dipungut biaya.
***
Dalam kesempatan Forum Umar Kayam PKKH UGM edisi Maret 2016 ini, kami mengundang duo Senyawa sebagai tamu. Senyawa adalah Wukir Suryadi (alat musik Bambuwukir dan seruling Serunai) dan Rully Shabara (vokal). Di luar Senyawa, Rully memiliki grup musik sendiri bernama Zoo. Melalui prakarsa Yes No Wave, mereka dipertemukan dalam sebuah panggung pertunjukan, dan terbentuklah Senyawa (2010).
“Di Sebuah Lukisan Tentang Masa Depan”, Puisi-puisi Dwi Rahariyoso
Rabu, 16 Maret 2016
Pukul 19.30 WIB-selesai
Di Ruang Gong, Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri/PKKH UGM, Bulaksumur
Pembahas:
Kuswaidi Syafiie (sastrawan)
Fitriliya Anjarsari (mahasiswa S2 Ilmu Sastra FIB UGM)
MC dan Moderator:
Muajiz Muallim
***
Di Sebuah Lukisan tentang Masa Depan
Di sebuah lukisan tentang masa depan,
pulau-pulau dan laut sepanjang cakrawala
menguap ke angkasa dalam seribu bingar masa lalu;
orang-orang yang dilahirkan; pohon-pohon
dan hutan kemudian ditebang diam-diam
sepanjang musim yang terik dipenuhi kegelisahan
sumur-sumur mengering, dan percakapan-percakapan
terdengar kasar di telinga dengan bermacam jenis binatang
yang berlarian mengaburkan pandangan
Sebuah mobil yang terbakar dan legenda-legenda naga yang
dibangkitkan dari sebuah buku bacaan asing yang diimpor
mengisi rak-rak perpustakaan tak ubahnya sebuah merk dagang
yang terus-menerus melakukan pemberontakan di dalam
tubuhku dan tubuhmu
Di sebuah lukisan tentang masa depan, matahari terbit
menyerap segala isi tanah termasuk pikiran-pikiran
tentang identitas yang kosong. Hidup seperti kemarau yang panjang
dan sunyi melepaskanku untuk berulang-ulang masuk dan keluar
dari tubuhku juga tubuhmu yang tidak pernah hidup untuk berbicara
tentang kebenaran, cinta, dan segelas kopi yang dihidangkan kedai-kedai
sepanjang jalan yang sudah kau gusur di masa lalu.
Di sebuah lukisan tentang masa depan, kita menciptakan kematian
dari pabrik dan mesin-mesin gagasan yang mereproduksi kenyataan
dan kita meninggalkan tubuh-tubuh kita di garasi, seperti rongsokan
yang tidak lagi gesit mencerna waktu yang mengeras layaknya batu
~ 2015