• Tentang UGM
  • Portal Akademik
  • IT Center
  • Perpustakaan
  • Penelitian
  • Webmail
  • Hubungi Kami
Universitas Gadjah Mada Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Profil
    • Tentang Kami
    • Visi dan Misi
  • Berita
  • Kegiatan
    • Arsip
    • Unduhan
  • Fasilitas
  • Galeri
  • Beranda
  • Berita
  • page. 3
Arsip:

Berita

Yang Terhormat Ibu

Berita Monday, 22 February 2016

“Yang Terhormat Ibu”
Pameran Retrospektif Sri Astari Rasjid 
Seni Rupa, Tari, Wayang
27 Februari-4 Maret 2016

Di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri/PKKH
Jl. Pancasila UGM, Bulaksumur, Yogyakarta.

SRI ASTARI RASJID akan menggelar pameran retrospektif yang menampilkan karya-karya lukisan, fotografi, patung dan seni instalasi. Seniman yang lahir 26 Maret 1953 ini telah menampilkan karya-karyanya dalam berbagai pameran penting di banyak negara, di antaranya di Jakarta, Hongkong, Washington, New York, Moskow, Madrid, London, Paris, Beijing, Venezia Biennale, dan lain-lain. Ia juga telah memenangi beberapa kompetisi senirupa, di antaranya Nokia Arts Award, Phillip Morris Arts Award dan Winsor & Newton Award. Pada tahun 2016 ini, Astari telah dilantik sebagai Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Bulgaria merangkap Republik Albania dan Republik Makedonia, berkedudukan di Sofia. Astari adalah Duta Besar perempuan pertama yang berlatar belakang seniman profesional. read more

FORUM UMAR KAYAM

Berita Tuesday, 16 February 2016

“Saya memandang Jawa sebagai rahim kultural di mana saya lahir dan kemudian menjelajah ke mana saja dan sebagai tempat saya pulang. Dalam upaya menggali dan memahami daya feminin dan maskulin, saya bertolak dari kekayaan khazanah budaya Jawa. Saya tertarik pada garis tegangan antara daya feminin dan maskulin, di mana hubungan antara dua daya tersebut tidak selalu mutlak dan permanen, melainkan dapat terus bergeser dan selalu terdapat negosiasi di antara keduanya. Garis tegangan dua posisi itu juga saya lihat dalam konteks kebudayaan modern dan global,” adalah petikan pernyataan Sri Astari Rasjid tentang hal yang menginspirasinya dalam berkarya. read more

Masihkah ada Cinta d(ar)i Kampus Biru

BeritaEvent Tuesday, 16 February 2016

“Masihkah ada Cinta d(ar)i Kampus Biru” Diproduksi oleh Teater Gadjah Mada, bekerjasama dengan Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri (PKKH) UGM. Adaptasi atas novel Cintaku di Kampus Biru karya Ashadi Siregar. Disutradarai oleh Irfanuddien Ghozali Pementasan teater ini akan diselenggarakan pada: Kamis, 11 Februari – Jumat, 12 Februari 2016, jam 19.30 WIB Di Ruang Pameran PKKH UGM Berita gembiranya, tiket pementasan teater ini sudah terjual habis pada hari pertama publikasinya diluncurkan di media sosial. Pementasan memang hanya digelar dua hari, total tiga sesi pementasan, di mana setiap sesinya hanya dibatasi 70 orang penonton saja. Kami haturkan maaf kepada Anda yang kehabisan tiket. Kami selaku penyelenggara akan mencari cara agar dokumentasi video pementasan ini dimungkinkan untuk bisa diakses secara online beberapa saat pasca pementasan. Salam. *** Pengantar Pertunjukan Pertunjukan “Masihkah ada Cinta d(ar)i Kampus Biru?” merupakan tafsir ulang novel Cintaku di Kampus Biru karya Ashadi Siregar. Novel Cintaku di Kampus Biru sendiri bercerita tentang kisah cinta seorang mahasiswa bernama Anton yang mengambil latar di kampus UGM. Novel tersebut juga pernah diangkat ke dalam medium film oleh sutradara Ami Prijono pada tahun 1976. Pertunjukan ini akan mengambil sebagian kisah cinta Anton di Kampus Biru. Yakni, kisah cinta Anton dengan mahasiswi bernama Marini serta seorang dosen bernama Yusnita. Rumitnya hubungan Anton dengan Marini, membuat mahasiswa Psikologi tersebut jengah. Di sisi lain, vak (nilai ujian) mata kuliah Bu Yusnita tak kunjung keluar, padahal Anton termasuk mahasiswa yang masa kuliahnya sudah terlampau lama. Dekan pun tidak memberikan solusi sama sekali atas permasalahan yang Anton hadapi. Namun siapa sangka, penelitian ke Dieng menjadi awal tumbuhnya cinta antara Anton dan Bu Yusnita. Setelah itu bumbu-bumbu asmara menyelimuti hubungan Anton dengan dosennya tersebut. Tokoh-tokoh di dalam cerita akan diperankan secara bergantian oleh para aktor. Anton yang notabene seorang laki-laki, terkadang akan dimainkan oleh aktor perempuan. Ataupun, sosok Marini yang akan diperankan oleh laki-laki. Masih dalam rangkaian project ini, telah digelar Diskusi “Mengunjingkan Kembali Cintaku di Kampus Biru Sebagai Penanda Zaman”, dengan pembicara: a. Prof. Dr. Faruk H.T. (dosen Sastra Indonesia FIB UGM) b. Syafiatudina (peneliti Kunci Cultural Studies / alumni UGM) Pada Selasa, 09 Februari 2016 lalu, di Ruang Gong, PKKH UGM. Patut diakui, selama mengenyam dunia kampus, kita akan bertemu dengan tiga hal, yaitu buku, cinta, dan pesta. Ketiga kata tersebut disematkan dalam sebuah kalimat yang ditulis oleh Ashadi Siregar di novelnya, yaitu Cintaku di Kampus Biru. Tiga kata yang tentu akan dikenang oleh setiap orang yang pernah merasakan manis dan pahitnya menjadi mahasiswa. Novel Cintaku di Kampus Biru mulai muncul pada tahun 1974. Sebelumnya, pernah terbit sebagai cerita bersambung di harian Kompas sejak tahun 1972. Novel Cintaku di Kampus Biru sudah menyedot perhatian publik sejak pertama kali diterbitkan oleh Gramedia. Pada tahun 1974, tercatat sekitar 9.200 novel Cintaku di Kampus Biru laku di pasaran. Angka tersebut naik di tahun 1975 menjadi 14.120. Puncaknya, pada tahun 1976, novel tersebut terjual mencapai angka 16.730. Di tahun yang sama juga lahir film “Cintaku di Kampus Biru” yang dibintangi Roy Marten dan Yati Octavia. Pada periode tersebut, novel semacam Cintaku di Kampus Biru memang naik popularitasnya. Selain Cintaku di Kampus Biru, beberapa novel lain milik Ashadi Siregar juga laku di pasaran. Semisal, Kugapai Cintamu dan Terminal Terakhir, keduanya juga diterbitkan oleh Gramedia. Novel milik Ashadi Siregar tersebut, bersanding dengan novel Karmila dan Badai Pasti Berlalu karya Marga T. Bagi Ashadi Siregar, novel mempunyai sebuah fungsi bagi lingkungan sosial. Fungsi tersebut bercabang menjadi dua. Pertama, berfungsi untuk menghibur sebagai kebudayaan massa yang paling murni. Kedua, sebagai pembentuk sikap sosial. Kedua fungsi diatas berangkat dari ide pokok prinsip-prinsip komunikasi massa. Novel yang ditulis oleh Ashadi Siregar berangkat dari pengalaman individual serta kebudayaan kolektif masyarakat saat itu. Karena itu, novel seperti Cintaku di Kampus Biru memang ditujukan untuk generasi saat itu. Sebab, problem sosial yang dibicarakan sesuai dengan periode tersebut. Selain itu, setiap generasi mempunyai problem sosial yang berbeda-beda. Ashadi menyatakan, bahwa novelnya tidak berpretensi untuk menjadi karya yang abadi dan akan dikenang sepanjang masa. Hanya saja, novel Ashadi Siregar, terutama Cintaku di Kampus Biru sampai sekarang masih dikenang, bahkan dikenal oleh publik sekarang. Terutama trademark “Kampus Biru” yang masih melekat di tubuh Universitas Gadjah Mada Nilai-nilai zaman yang ada dalam novel Cintaku di Kampus Biru merupakan sebuah pergunjingan. Bagi Ashadi Siregar, novel merupakan sebuah cara untuk mempergunjingkan manusia. Diskusi “Mengunjingkan Kembali Cintaku di Kampus Biru Sebagai Penanda Zaman” ini merupakan sebuah wadah untuk “ngrasani” kembali novel Cintaku di Kampus Biru serta kampus UGM sendiri. Diskusi tersebut bertujuan untuk menggali nilai-nilai zaman yang ada dalam novel Cintaku di Kampus Biru. Serta, mengulik korelasi novel Cintaku di Kampus Biru dengan kehidupan kampus UGM sekarang. Diskusi ini juga berniat untuk memancing beberapa pandangan dari berbagai generasi yang semoga saja berguna bagi kemajuan UGM. Patut dipertanyakan, masihkah ada cinta d(ar)i Kampus Biru? *** TIM PRODUKSI – Manajer Produksi: Muh. Rasyid Ridlo | Asisten Manajer Produksi: Citra Kurnia Sholihat | Media Relations: Taufiq Nur Rachman | Koordinator Desain & Publikasi: Elfi Husniawati | Tim Desain & Publikasi: Henricus Pria, Kaliful Kurniawan | Dokumentasi: Bondan Wicaksono, M Rizki Fadilla, Mahdi Muhammad | Hospitality: Shoim Mardhiyah | Front Desk dan Usher: Anarentika FS, Hamima Nur Hanifa, Karisa Saraswati, Muhammad Fawwaz F, Muhammad Rizal Ramadhan, Muhammad Lukman Hakim, Nabila Noorhafizah, Rama TIM ARTISTIK – Sutradara: Irfanuddien Ghozali | Aktor: Anggita Swestiana, Akmal Jauhari, Aprillia Saraswati, Erlin Kencanawati, Jannatiyana Suwinda, Muhammad Eva Nuril, Wedita Destriani, Wisnu Yudha Wardhana | Stage Manager: Gading Narendra Paksi | Stage Crew: Miqdad Muhammad, Pascal Caboet | Penata Set dan Properti: Suluh Senja |Penata Kostum : Irmaningsih Pudyastuti | Tim Penata Kostum: Dea Amelia K, Eko Setyowati | Penata Make up: Anggita Swestiana | Penata Cahaya: Samuel Payo | Tim Penata Cahaya: Hiskia Andika W, Muhammad Haikal M, Rafiq Aly Nurdin, Rahmat Sukendra S | Penata Musik: Gardika Gigih, Irfan Drajat | Tim Penata Musik: Simplicity Fraternity Confidenty | Penata Video: Muhammad Dzulqornain TIM PENULIS DAN ILUSTRATOR – Fasilitator dan Editor: Wisnu Yudha Wardhana | Penulis: Anta Kusuma, Bagus Panuntun, Daud Sihombing, Dwi Utami, Irfan R. Drajat, Melalusa Ucha, Muhammad Faisal, Muh. Rasyid Ridlo, Satrio Dwicahyo, Sitti Rahmania, Titah Asmaning, Vita Soemarno | Ilustrator: Iqbal Rahadyan, Lefiadhi Premana, Muhammad Nabil, Nabila Auliani Ruray, Nabiilah Yumna Fauziyyah, Nurlahari Al Reski, Safiera Dhea Azmani *** Ucapan Terima kasih Person: Drs. Ashadi Siregar, Prof. Dr. Faruk HT, Aisyah Hilal, Drs. Hendrie Adji Kusworo, M.Sc, Agung Kurniawan, Tri Sugiharto, Herlambang Yudho, Puthut Ea, Syaifiatudina, Muhammad AB, Ika Ayu | Instansi: Universitas Gadjah Mada, Gelanggang UGM, KRST Psikologi UGM, UFO UGM, Mapagama UGM Media Partner : @pamityang2an, Jogja Student, Kanal Tiga Puluh, Berita Jogja, Warning Magz Credit Songs : 1. “Cintaku di Kampus Biru” (Adjie Bandy, 1976) diaransemen ulang oleh Irfan Drajat (2016) 2. “We Shall Over Come” diaransemen ulang oleh Irfan Drajat (2015) 3. “Love Grass” (Gardika Gigih, 2016) 4. “Gaudeamus Igitur” courtesy via Youtube 5. “Blue Velvet” (Bernie Wayne dan Lee Morris, 1950) diaransemen ulang oleh Gardika Gigih (2016) 6. “Que Sera, Sera” (Jay Livingston dan Ray Evans, 1956) diaransemen ulang oleh Gardika Gigih (2016) 7. “Anton Rorimpandey” (Irfan Drajat, 2016) Credit Video : Potongan scene dari film Cintaku di Kampus Biru (Ami Prijono, Safari Sinar Sakti Film, 1976), courtesy via Youtube Ilustrasi : 1. “Timpang Sebelah” | Alia Ruray, 2016 2. “Romansa Hitam di atas Putih” | Alia Ruray, 2016 3. “Kecup” | Alia Ruray, 2016 4. “Liberasi Wanita” | Alia Ruray, 2016 5. “Anton” | Nabiilah Yumna Fauzziyah, 2016 6. “Kartu Pos Rindu” | Iqbal Rahadyan, 2016 7. “Merakit Mimpi” | Safiera Dhea Azmani, 2016 8. “Bersih” | Muhammad Nabil, 2016

Pertunjukan musik Retetet Ndona-ndona

BeritaEvent Monday, 25 January 2016

Jogja Artweeks 2016 dan PKKH UGM mempersembahkan:

Percakapan dengan Kebisingan 2.0: Orkestra Retetet Ndona-Ndona

Sebuah Pertunjukan Partisipatoris karya Jay Afrisando

Pada:

Rabu, 27 Januari 2016

Mulai pukul 19.30 WIB (pintu dibuka: 19.00 WIB)

di Hall Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri (PKKH) UGM

Penonton dapat bergabung di acara ini dengan memberikan kontribusi sebesar Rp 20.000,-

***

Kebisingan telah menjadi bagian dari kehidupan manusia yang tidak dapat dipungkiri dan tiada mampu dihindari. Perlu disadari dan diakui pula, bahwa kebisingan-kebisingan yang tidak diinginkan menjadi salah satu pemicu stres yang berakibat pada menurunnya kualitas hidup manusia yang terpapar kebisingan tersebut. read more

Pekan Musik Laras

BeritaEvent Friday, 8 January 2016

Pekan Musik LARAS

LARAS Studies of Music in Society dan PKKH UGM menyelenggarakan Ansambel Musim Hujan: Konser Penggalangan Dana LARAS. Konser ini merupakan bagian dari rangkaian PEKAN MUSIK LARAS, 8-15 Januari 2016.

Keseluruhan angkaian kegiatan terdiri dari:
Off-Stage Sessions
((rangkaian artist talk dengan musik dan pemutaran film))
((gratis))

– Off-Stage Session #1
Jumat, 8 Januari 2016 | 16:00 WIB | FISIPOL UGM
Bincang-bincang tentang proses kreatif sebagai perupa dan musisi bersama Farid Stevy Asta

– Off-Stage Session #2
Minggu, 10 Januari 2016 | 19:00 WIB | Djendelo Koffie
Bincang-bincang tentang proses songwriting bersama Gilbert Pohan dan Sarita Fraya read more

ANTAWACANA

BeritaEvent Monday, 7 December 2015

Panitia Jogja Street Sculpture Project (JSSP) 2015 bekerjasama dengan PKKH UGM menyelenggarakan diskusi, yang diniatkan sebagai wahana bagi masyarakat Yogyakarta menyampaikan respon kritis terhadap perhelatan “ANTAWACANA” JSSP 2015.

Diskusi akan diselenggarakan pada:
Senin, 7 Desember 2015
Pukul 15.00 WIB-selesai
Di Ruang Gong PKKH UGM, Bulaksumur

Diskusi akan diawali dengan paparan dari Anusapati (Ketua Asosiasi Patung Indonesia/API) dan Tim Panitia JSSP 2015.

Sebagai rangkaian dari diskusi ini, Anda dipersilakan untuk mengikuti salah satu dari dua hari guided-tour yang merupakan kegiatan reguler selama JSSP 2015 berlangsung. Pilihan hari guided tour adalah:
– Sabtu, 5 Desember 2015, pukul 16.00 WIB
– Minggu, 6 Desember 2015, pukul 16.00 WIB
Start: Plaza Tugu Golong-giling, sampai Kleringan. read more

Forum Umar Kayam bersama Yudi Ahmad Tajudin

BeritaEvent Thursday, 12 November 2015

“Lahir, Tumbuh, Kembang Teater Garasi”

27 November 2015, pukul 15.00-17.00 WIB, di Ruang Gong PKKH UGM

Teater Garasi adalah salah satu potret teater yang hingga kini memiliki napas dan sedang terus mencatat pengalaman panjang. Lahir dari lingkungan kampus di tahun 1993, dengan berpijak pada keyakinan dan praktik langsung bahwa seni pertunjukan adalah sekaligus proses dan laku produksi pengetahuan, untuk terlibat secara dialektis dalam lingkungan sosial dan politik.

Visi dan basis praktik ini mengantarkan karya-karya dan awak Teater Garasi ke dalam kancah seni pertunjukan global sejak tahun 2000-an. Untuk menyebut beberapa di antaranya: Singapura, Berlin, Tokyo, Shizuoka, Osaka, New York, dan Amsterdam. read more

Rangkaian Proyek Seni Indonesia Berkabung: Pameran Seni Rupa “Duh Gusti” Digelar 18 September 2015

BeritaEvent Thursday, 17 September 2015

poster lomba doa bersama_cahaya negeri 2015_for Print_revisi tanggal diperpanjang_001

Pameran Seni Rupa “Duh Gusti” yang berada dalam rangkaian Proyek Seni Indonesia Berkabung akan digelar pada Jumat, 18 September 2015 di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri (PKKH) UGM. Pameran ini akan berlangsung hingga 25 September 2015 dengan menghadirkan karya dari tujuh perupa dan performer.

Pameran Seni Rupa “Duh Gusti” alih-alih mengungkapkan rasa duka, keprihatinan namun juga menunjukkan optimisme terhadap kondisi sosial-politik yang tengah berlangsung di Indonesia melalui karya yang ditampilkan. “Duh Gusti” selain menjadi ungkapan kesedihan yang dalam namun dapat pula dimaknai sebagai ungkapan permohonan terhadap yang maha kuasa. read more

Forum Umar Kayam PKKH bersama Didik Nini Thowok

BeritaEvent Thursday, 17 September 2015

Ia terlahir dengan nama Kwee Tjoen Lian. Pada sebuah fase hidupnya, orangtuanya mengubah nama bocah ini menjadi Kwee Tjoen An. Adakah Anda familiar dengan nama ini? Jika Anda asing, mungkin nama Didik Hadiprayitno akan membantu. Orang sama yang kita bicarakan ini kemudian populer dengan nama Didik Nini Thowok . Ia adalah salah seorang penari Indonesia ternama, terutama melalui koreografi tarian dua wajah.

PKKH UGM mengundangnya dalam Forum Umar Kayam untuk berbagi cerita tentang pengalaman dan visinya tentang kerja kreatif dalam menari, serta pendapat kritisnya tentang ranah seni tari Indonesia dalam peta seni tari dunia. read more

Seminar Politik Kritik Sastra di Indonesia

BeritaEvent Tuesday, 7 July 2015

PKKH UGM menyelenggarakan Seminar berjudul “POLITIK KRITIK SASTRA DI INDONESIA”, pada 24-25 November 2015 mendatang, di Hall PKKH.
[fresh_tabs][tab title=Jadwal-Acara]

Jadwal Seminar “Politik Kritik Sastra di Indonesia”

Hari Pertama. Selasa, 24 November 2015  
08.50 – 09.00 WIB Registrasi peserta
09.00 – 09.05 WIB Welcoming note dari MC
09.05 – 09.10 WIB Sambutan dari Manajer PKKH UGM, Aisyah Hilal
09.10 – 09.20 WIB Sambutan dari Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset, Prof. Dr. Ir. Budi Santoso Wignyosukarto, Dip.HE
09.20 – 09.35 WIB Keynote Speech: Goenawan Mohammad
09.35 – 09.50 WIB Tea/coffe break + snack
09.50 – 11.50 WIB Kritik Sastra dan Kolonialisme (1910-1945)
Penyaji: Faruk HT, Moderator: Narudin
11.50 – 12.50 WIB Break & makan siang
12.50 – 14.50 WIB Kritik Sastra dan Suasana Konflik Ideologis (1945 – 1965)
Penyaji: Muhidin M Dahlan, Moderator: Wijaya Herlambang
14.50 – 15.10 WIB Tea/coffe break + snack
15.10 – 17.10 WIB Lembaga-Lembaga Sastra, Kritik, dan Politik
Penyaji: Wijaya Herlambang, Moderator: Hasan Basri
17.10 – 17.25 WIB Tea/coffe break + snack
17.25 – 19.25 WIB Sastra Bertendens dan Estetisme
Penyaji: Narudin, Moderator: Retno D. Iswandari
Hari Kedua. Rabu, 25 November 2015  
08.50 – 09.00 WIB Registrasi peserta
09.00 – 09.15 WIB Keynote Speech: Katrin Bandel
09.15 – 09.30 WIB Tea/coffe break + snack
09.30 – 11.30 WIB Kelompok Rawamangun dan Ganzheit
Penyaji: Tia Setiadi, Moderator: Muhidin M Dahlan
11.30 – 12.30 WIB Break & makan siang
12.30 – 14.30 WIB Filsafat, Kritik, dan Politik
Penyaji: Muhammad Al-Fayyadl, Moderator: Yoseph Yapi Taum
14.30 – 14.45 WIB Tea/coffe break + snack
14.45 – 16.45 WIB Kapitalisme, Media, dan Kritik Sastra
Penyaji: AS Laksana, Moderator: Achmad Fawaid
16.45 – 17.00 WIB Tea/coffe break + snack
17.00 – 19.00 WIB Kecenderungan Mutakhir Kritik Sastra & Implikasi Politisnya
Penyaji: Yoseph Yapi Taum, Moderator: AS Laksana

Catatan:

Yoseph Yapi Taum menggantikan Linda Christanty, sebagaimana telah tercantum dalam publikasi sebelumnya. Linda Christanty batal berpartisipasi dikarenakan kendala yang tidak bisa dipecahkan.

[/tab] [tab title=Latar-Belakang]

 

Latar Belakang

“Kritik”, tulis Terry Eagleton dalam The Ideology of the Aesthetics, “bukan sekadar ungkapan pesan tekstual kepada pembaca, bukan sekadar terjemahan-ulang atas apa yang dipahami dari teks. Ia adalah sebentuk usaha menyingkap apa yang tidak diungkap dalam teks, membongkar prasyarat-prasyarat ideologis pembuatannya.” Setiap pengetahuan-diri dalam teks hampir selalu berupa pengabaian-diri atas ideologinya. Untuk mencapai kondisi ini, suatu kritik (sastra) perlu menyingkap prasejarah ideologis tersebut, menempatkan diri melampaui apa yang tampak secara tekstual menuju pengetahuan saintifik tentang ideologi tersebut. read more

1234
Universitas Gadjah Mada

Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri
Kampus Universitas Gadjah Mada
Jl. Pancasila No. 1, Bulaksumur, Sleman
D.I. Yogyakarta 55281, Indonesia
Email : pkkh@ugm.ac.id
Telp : +62 (274) 557317, +62 (274) 557317

© 2017 PKKH Universitas Gadjah Mada

AksesKontak

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju